BENDA BERTUAH PESUGIHAN

Benda Bertuah Pesugihan

Mbah jenggot Parilian memiliki sejumlah benda bertuah yang selama berabad-abad dikenal sebagai benda bertuah pesugihan atau pemanggil kekayaan. Benda-benda bertuah berikut memiliki sejarahnya masing-masing, yang menjadikannya magnet penarik rezeki. 
  • Apel Jin Naya Patra

    Dalam pertemuan yang berlangsung di alam tersebut, Resi Naya Patra memberi tanda persahabatan kepada Dewi Sundari berupa Apel Jin Naya Patra. Sarana bertuah ini dapat digunakan untuk memanggil kedatangan Resi Naya Patra sekaligus meminta pertolongannya dalam segala hajat. Secara fisik, Resi Naya Patra memiliki tampilan yang sangat menarik. Bila ditemui oleh seorang lelaki, wujudnya akan nampak sebagai perempuan yang parasnya secantik bidadari. Kulitnya kuning langsat, bersinar mengkilau manakala diterpa sinar rembulan.
    Sedangkan bila ditemui oleh seorang perempuan, Resi Naya Patra akan muncul dalam wujud sesosok pemuda gagah nan rupawan. Berbahu bidang dengan perawakan tegap dan hidung mancung serta sepasang mata hitam kelam yang mampu meluluhkan sukma.
  • Bambu Petuk Raja Khodam

    bambu petukBambu Petuk adalah sarana kekayaan atau pesugihan yang berupa seruas bambu dengan sepasang buku yang bertemu (= petuk). Pertemuan buku pada Bambu Petuk bukan sekedar anomali atau keanehan alam, tetapi juga pertanda bahwa benda ini memiliki tuah pesugihan tinggi. Oleh Mbah jenggot Parulian, Bambu Petuk ini kemudian diisi dengan Raja Khodam pemanggil kekayaan. 
  • Cacing Kanil Sungsang

    Mbah jenggot Parilian mendapatkan sepasang Cacing Kanil sewaktu melawat makam Bathara Katong, pendiri sekaligus adipati Ponorogo yang merupakan seorang manusia setengah dewa.
    Sepasang Cacing Kanil tersebut kemudian dinamai Cacing Kanil Sungsang, karena ditarik langsung dari sebuah dimensi gaib dimana segalanya serba terbalik (sungsang). Sehingga ketika berada di sana, Mbah jenggot Parulian berjalan dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Demikian halnya dengan segala hal yang berada di dalam dimensi tersebut.
    Termaharkan
  • Kantong Macan Semeru

    Kantong Macan Semeru adalah benda bertuah berupa kantong kemaluan Macan Jawa Gunung Semeru yang mati ngurak. Mati ngurak artinya mati karena usia, bukan karena sebab lain. Kantong Macan Semeru mengandung tuah atau keberkahan untuk mendatangkan kekayaan, memperlancar rezeki, mempertahankan jabatan serta memancarkan kharisma, terutama bila digunakan oleh laki-laki.   
    Di dunia nyata, Harimau Jawa atau Macan Jawa memang telah dinyatakan punah. Padahal sesungguhnya tidak sesederhana itu. Oleh raja hutan gaib Gunung Semeru yang bernama Gembong Wukir, sekawanan Macan Jawa telah dibawa ke alam supranatural sebelum keberadaannya menjadi semakin terancam. Dewi Sundari pertama kali mengenal Raja Gembong Wukir sewaktu melakukan perjalanan astral ke daerah Gunung Semeru. Sebagai hadiah karena telah membantu menutup lubang gaib yang beliau temukan, Raja Gembong Wukir menghadiahkan Kantong Macan Semeru kepada Mbah jenggot Parulian.
  • Kapak Kembar Sabdo Palon

    Kapak Kembar Sabdo Palon adalah sepasang pusaka kapak besi hasil penarikan gaib Mbah jenggot Parilian. Kedua kapak berukuran kecil ini memancarkan tuah pesugihan dan kesaktian supranatural tingkat tinggi. Tempat dimana Mbah jenggot Parilian menemukan Kapak Kembar Sabdo Palon adalah makam keramat Sri Aji Joyoboyo yang terletak di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kediri.
    Khodam dalam Kapak Kembar Sabdo Palon bernama Ki Lindu Sejagad. Karena karakter Ki Lindu Sejagad yang membimbing sekaligus mendampingi, sepasang kapak kembar ini kemudian dinamakan Kapak Kembar Sabdo Palon. Layaknya sosok Sabdo Palon yang merupakan penasehat spiritual sejati tanah Jawa.
  • Keong Buntet Rajah Emas

    Keong Buntet Rajah Emas adalah benda bertuah berupa keong besi berwarna kuning keemasan yang buntet atau buntu, serta dipagari rajah timbul dalam tulisan Arab. Tuah utama Keong Buntet Rajah Emas adalah sebagai penarik rezeki dan kekayaan dari segala arah. Mbah jenggot Parulian menemukan benda bertuah nan antik ini di area keramat Situ Sangiang, Majalengka, Jawa Barat. 
  • Koin Pesugihan Kuno

    Koin Pesugihan Kuno adalah jimat pesugihan berupa uang koin kuno yang didapatkan Mbah jenggot Parulian sewaktu melakukan perjalanan spiritual di sekitar Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Kumpulan Koin Pesugihan Kuno tersebut beliau temukan di dalam sebuah kapal yang terdampar sejak ratusan tahun silam. Bahkan sampai hari ini, keberadaan kapal tersebut beserta seluruh isinya tetap tidak dapat dilihat oleh mata manusia biasa, karena telah menjadi kediaman bagi sejumlah makhluk gaib di alam astral.  
  • Pusaka Cempaka Putih Nyai Kantil

    Pusaka Cempaka Putih Nyai Kantil adalah pusaka besi kuning berbentuk bunga cempaka putih yang ditemukan Mbah jenggot Parilian di situs Makam Keramat Marongge, Sumedang, Jawa Barat. Seperti halnya situs Marongge yang terkenal sebagai tempat keramat para pencari cinta, Pusaka Cempaka Putih memiliki tuah utama untuk menaklukkan hati dan melancarkan rezeki. Di dalam pusaka ini berdiam khodam pengasihan sekaligus pesugihan bernama Nyai Kantil.
  • Trisula Petir Selo

    Trisula Petir Selo adalah pusaka bertuah berbentuk trisula yang memiliki tuah sebagai sarana mempertahankan pangkat atau jabatan serta meningkatkan kewibawaan. Dinamakan Trisula Petir Selo karena benda bertuah hasil penarikan gaib ini memiliki pancaran energi berkarakter petir, selayaknya petir yang dulu ditangkap dan ditaklukkan oleh Ki Ageng Selo dengan tangan kosong.
    Mbah jenggot Parilian mendapatkan Trisula Petir Selo sewaktu melakukan tirakat di area makam Ki Ageng Selo yang terletak di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Dalam tirakat beliau tersebut, Mbah jenggot Parulian ditemui oleh khodam Resi Banjaransari yang dulu mengabdi ketika Ki Ageng Selo masih hidup. Resi Banjaransari inilah khodam yang kemudian mengawal Trisula Petir Selo.
  • Wesi Kuning Kala Purwa

    Wesi Kuning Kala Purwa adalah benda bertuah yang berbentuk menyerupai kepompong besi berwarna kuning keemasan. Ukuran panjangnya sekitar 4 cm, dengan bagian ujung yang berlubang. Di dalam lubang ini terdapat sebuah jarum sengat yang akan muncul keluar bila Wesi Kuning Kala Purwa digerakkan.
    Ketika Damarwulan menghancurkan Pusaka Wesi Kuning milik Minak Jinggo, serpihannya tercecer hingga ke Alas Purwa. Dari kawasan hutan keramat yang berlokasi di Banyuwangi inilah, Mbah jenggot Parilian mendapatkan Wesi Kuning Kala Purwa.

1 komentar:

Yunus Ilham mengatakan...

Mbah jenggot parulian terbaik sudah bnyak yg terbantu oleh beliau... Semoga Mbah selalu sehat supaya bisa membantu yg lain. Terimakasih mbah